BULAN Ramadhan
adalah bulan kebahagiaan bagi semua orang. Andaikan rutinitas bulan
Ramadhan diberlakukan sebagai aktivitas kebaikan di bulan-bulan berikutnya,
alangkah indahnya hidup ini, karena aksi kemunkaran sangat mungkin bisa
distop. Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi kita untuk melakukan
riyadhah (latihan) mengendalikan hawa nafsu dengan sekuat tenaga.
Kalau selama
bulan Ramadhan ini kita sukses mengendalikan hawa nafsu, maka ketika keluar
dari bulan Ramadhan kita sudah memiliki daya tahan dan daya penangkal yang
baik. Kasih sayang dan ampunan Allah tidaklah terbatas, maka kewajiban kita
adalah terus berusaha untuk mendapatkan keduanya, bukan saja pada bulan
Ramadhan, tapi setiap detik dari hidup kita harus digunakan untuk
mendapatkan keduanya.
Itulah
sebabnya mengapa banyak orang mengatakan bahwa kita akan kembali fitrah
(suci) setelah menjalani Ramadhan karena kasih sayang dan ampunanNya Nikmat
Allah sungguh melimpah pada bulan Ramadhan ini. Berapa banyak orang yang
meraup keuntungan materi lebih banyak lagi pada bulan Ramadhan ini? Berapa
keluarga miskin yang mendapat tambahan menu pada bulan Ramadhan ini? Berapa
perusahaan yang menambah jumlah produksinya karena permintaan konsumen pada
bulan Ramadhan ini meningkat? Banyak keluarga yang meningkatkan kualitas
menu hidangan makan untuk sahur dan buka shaum, tentu saja hal itu akan
menambah anggaran belanja. Padahal logikanya, pada Ramadhan ini jumlah
konsumsi yang kita makan menjadi lebih sedikit dibanding hari-hari biasa. Tapi
mengapa anggaran belanja menjadi semakin membengkak? Intinya, semua orang
dari berbagai kalangan merasakan nikmat yang besar pada bulan Ramadhan ini.
Sungguh,
nikmat Allah yang luar biasa itu wajib kita syukuri. Tapi masih saja ada
orang yang putus asa akan nikmat Allah. Keputusasaannya semakin
menjadi-jadi tatkala memasuki bulan Ramadhan. Mereka menjadi gundah dan
resah sehingga konsentrasi mereka untuk meningkatkan kualitas ibadah pun
menjadi buyar tidak karuan. Dengan demikian, jangan pernah kita lewatkan
detik demi detik di bulan mulia ini tanpa nilai ibadah. Di bulan Ramadhan
ini kita harus semakin menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan. Kita
isi waktu dengan memperbanyak membaca Al-Quran atau berzikir. Allah Maha
Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha
Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang
sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Mulai saat
ini, jauhkan telinga kita dari sesuatu yang tidak layak untuk didengar.
Hindari kata-kata yang sia-sia, latihlah untuk tidak celetak-celetuk asal
bicara Jangan sampai kata-kata kita malah menambah kekotoran diri. Di
samping itu, Ramadan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam
hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadan.
Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya. (Sumber :
http://www.bersamauntukbangsa.com)
0 komentar:
Posting Komentar